Authors: Alfian Rizal Andre Ciputra, Pitri Ermawati, Syaifudin

Citation: Specta — Journal of Photography, Arts, and Media 3 (1), 50-60, 2019

DOI: https://doi.org/10.24821/specta.v3i1.2837


📝 Ringkasan

Rangkuman dan Poin-Poin Penting

Teori Messeris dan Barthes (Ajidarma, 2007)

  • Foto mengandung makna: Setiap foto memiliki makna yang bisa diinterpretasikan.

Fungsi Fotografi

  • Media untuk merekam kenyataan.
  • Medium ekspresi artistik.

Fotografi Jurnalistik (Wijaya, 2011)

  • Nilai berita: Foto yang menarik bagi pembaca dan menyampaikan informasi sesingkat mungkin.
  • Cabang: Fotografi Dokumenter:
    • Faktual: Menyajikan realitas apa adanya.
    • Karakter dan budaya: Mendokumentasikan ciri khas budaya, seperti budaya Cina.

Tataran Ideasional dan Teknikal (Irwandi dan Apriyanto, 2012)

  • Tataran ideasional:
    • Eksplorasi dan pengolahan: Fotografer membangun identitas objek melalui teknik fotografi, editing, percetakan, dan penyajian.
  • Tataran teknikal:
    • Kreativitas pasca pemotretan: Ada ruang untuk eksplorasi dan eksperimen setelah pemotretan.

Contoh Karya: Deby Sucha

  • Ritual di Tana Toraja:
    • Memorialisasi orang yang meninggal: Ritual menggambarkan bahwa kehidupan orang yang telah meninggal tidak berakhir, serta menyatukan kebersamaan keluarga.

Fotografi Dokumenter dalam KBBI (2008)

  • Definisi: Seni menghasilkan gambar dan cahaya pada film atau permukaan yang dipekakan.

Estetika Fotografi (Soedjono, 2007)

  • Dua wilayah estetika:
    • Ideasional: Media fotografi sebagai wahana berkreasi dan menunjukkan eksistensi serta ide pribadi.
    • Teknikal: Teknik dalam pengambilan dan pengolahan foto.

Fotografi Dokumenter (Sugiarto, 2005)

  • Sinopsis peristiwa: Foto yang menceritakan jalan cerita suatu peristiwa dan menjadi bukti serta keterangan di masa depan.

Etnografi (Spradley, 2006)

  • Tujuan: Memahami pandangan hidup dan tingkah laku sosial dari sudut pandang penduduk asli.
  • Definisi harfiah: Tulisan atau laporan tentang suatu suku bangsa yang ditulis oleh antropolog berdasarkan penelitian lapangan.

Teknik Fotografi

  • Timing: Penentuan momen tepat untuk memotret.
  • Frog eye angle: Sudut pandang dari bawah ke atas untuk memperjelas subjek.
  • Angle eye level: Sudut pandang sejajar dengan mata untuk menunjukkan lokasi.
  • Focal length lebar dan low angle: Untuk menggambarkan suasana dan detail ruang secara jelas.

📑 Highlight

Menurut teori Messeris dan Barthes dalam Ajidarma (2007) sebuah foto mengandung makna di dalamnya.

Fotografi memiliki dua fungsi, pertama sebagai media untuk merekam kenyataan dan kedua sebagai medium ekspresi artistik.

Fotografi jurnalistik adalah foto yang bernilai berita atau foto yang menarik bagi pembaca tertentu, dan informasi tersebut disampaikan kepada masyarakat sesingkat mungkin (Wijaya, 2011).

Fotografi jurnalistik memiliki sebuah cabang yakni fotografi dokumenter.

Fotografi Dokumenter bersifat faktual karena berusaha memaparkan realita yang apa adanya. Karakter keluarga dan ciri khas kebudayaan Cina yang mereka bawa akan terdokumentasikan dengan baik lewat fotografi dokumenter.

🔺Catatan
Fotografi jurnalistik dalam dokumenter atau sebaliknya? Ini membingungkan

Fotografer Tarko Sudiarno

Tataran ideasional merupakan wilayah imajiner bagi fotografer untuk melakukan eksplorasi, pengolahan dan penyeleksian dalam rangka membangun sebuah konstruksi identitas objeknya yang akan divisualisasikan melalui teknik fotografi, editing atau pengolahan, percetakan, dan penyajian.

Irwandi dan Apriyanto (2012) menjelaskan tataran teknikal ini tidak hanya berhenti pada saat pemotretan, namun masih tersedia ruang kreatif bagi fotografer untuk bereksplorasi dan eksperimentasi pada pasca pemotretan.

Karya yang dibuat oleh Deby Sucha menceritakan tentang ritual di Tana Toraja yang merupakan sebuah ritual yang diadakan untuk mengenang orang yang sudah meninggal dengan cara membongkar kuburannya. Ritual ini memiliki arti bahwa orang yang telah meninggal hidupnya tidak berkahir di situ saja, dan ritual ini menyatukan kebersamaan seluruh keluarga.


Fotografi Dokumenter

Fotografi dalam buku Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) diartikan sebagai seni penghasilan gambar dan cahaya pada film atau permukaan yang dipekakan,


Estetika Fotografi

Soedjono (2007) membagi estetika fotografi dalam dua wilayah, yakni estetika pada tataran ideasional dan estetika pada tataran teknikal. Irwandi dan Apriyanto (2012) menjelaskan maksud tataran ideasional adalah pengimplementasian media fotografi sebagai wahana berkreasi dan menunjukkan eksistensi dan ide pribadi seorang fotografer tercermin dalam konsep dan pendekatan estetis yang dipilihnya

Dokumentasi diartikan sebagai pengumpulan bukti-bukti dan keterangan-keterangan.

Fotografi dokumenter adalah foto mengenai peristiwa tertentu yang dapat menjadi bukti dan keterangan dokumentasi di masa yang akan datang dengan maksud dan tujuan tertentu.

Menurut Sugiarto (2005) foto dokumentasi memang tidak ubahnya seperti sinopsis sebuah film, yaitu foto yang menceritakan jalan cerita suatu

Ide atau konsep dalam sebuah karya seni fotografi sangatlah penting karena merupakan hasil interaksi antara objek, fotografer, kamera, proses acara atau peristiwa


Etnografi

Menurut Spradley (2006) etnografi bermakna untuk membangun suatu pengertian yang sistemik mengenai semua kebudayaan manusia dari perspektif orang yang telah mempelajari kebudayaan itu. Etnografi jika ditinjau secara harfiah, berarti tulisan atau laporan tentang suatu suku bangsa yang ditulis oleh seorang antropolog atas hasil penelitian lapangan selama sekian bulan atau sekian tahun.

Etnografi memiliki tujuan utama untuk memahami suatu pandangan hidup maupun tingkah laku sosial dari sudut pandang penduduk asli dan berupaya untuk memperhatikan makna-makna dari kejadian yang menimpa orang yang ingin dipahami, baik yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung.

Contoh caption
Lim Swie Ing (57) menerima lampion dari Pihin (45) di teras depan rumahnya. Lim membeli lampion tersebut dari Pihin untuk dijadikan hiasan di depan rumahnya dalam menyambut Tahun Baru Imlek (14/2).
Perayaan Imlek dimanfaatkan oleh sebagian warga Pecinan Tambak Bayan untuk menjual pernak pernik kerajinan tangan dengan harga jual terjangkau kepada sesama warga kampung.

Penerapan timing digunakan agar subjek tepat pada posisi sedang mengangkat kertas yang dibakar.

Frog eye angle digunakan pada pembuatan karya agar subjek tampak terlihat jelas ketika sedang mengangkat kertas yang terbakar dan menjadikan meja tempat sesajian sebagai pendukung komposisi foto.

Pemakaian angeleye level pada pembuatan karya ini dimaksudkan agar tampak sedang berada di lokasi pembuatan karya.

Penggunaan lensa dengan focal lenght lebar dan penerapan low angel juga dilakukakan agar suasana dan beberapa sudut di dalam rumah dapat tergambar jelas didalam foto.


Membaca buku dengan ReadEra
https://readera.org