How to love, according to Rumi - Stephanie Honchell Smith - YouTube

Rumi

Cinta tidak terletak pada pembelajaran, tidak dalam pengetahuan, tidak dalam halaman dan buku. Ke mana pun perdebatan manusia mengarah, itu bukanlah jalan kasih sayang.


🚬 Glasp — Rangkuman dan Tanya Jawab

42.3K views • June 6, 2024 by TED-Ed

TL;DR

Syam dari Tabriz, seorang mistikus Sufi, sangat memengaruhi kehidupan dan puisi Rumi, mengubahnya dari seorang cendekiawan menjadi penyair dan filsuf terkenal.

Informasi Penting

  • ☘️ Shams dari Tabriz adalah tokoh penting dalam kehidupan Rumi, yang mengubahnya dari seorang cendekiawan akademis menjadi penyair dan filsuf spiritual.
  • 🥰 Fokus Rumi bergeser dari studi hukum dan teologi ke pengejaran cinta ilahi dan pengalaman kehadiran Tuhan.
  • 🥰 Tarekat Sufi Mevlevi (Maulawiyah), yang didirikan berdasarkan ajaran Rumi, masih ada sampai sekarang dan terus menyebarkan pesan cinta dan persatuan.
  • 🥰 Puisi Rumi berevolusi dari waktu ke waktu, dari mengekspresikan pengabdiannya pada Syam hingga membimbing orang lain di jalan mereka sendiri untuk menemukan cinta ilahi.
  • 🥰 Rumi melihat cinta romantis sebagai ekspresi cinta ilahi dan mendorong orang lain untuk merangkul cinta dan melihat keindahan dalam semua ciptaan Tuhan.
  • 💦 Karya-karya Rumi disalin dan disebarkan secara luas, membentuk puisi Persia dan menginspirasi para pembaca di seluruh dunia.
  • 🥰 Meskipun tulisan Rumi mencerminkan pandangan dunia Islamnya, pesan cinta dan spiritualitasnya beresonansi secara universal.

Tanya Jawab

T: Siapakah Shams dari Tabriz dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan Rumi?

Shams dari Tabriz adalah seorang mistikus sufi karismatik yang mengubah pandangan dunia Rumi. Dia menyalakan semangat Rumi untuk mencari cinta Ilahi dan membimbingnya menjadi penyair dan filsuf terkenal.

T: Bagaimana fokus Rumi berubah setelah bertemu dengan Shams?

Sebelum bertemu dengan Shams, Rumi adalah seorang sarjana hukum Islam, tetapi ajaran Shams mengarahkan perhatiannya untuk mengalami cinta Tuhan. Rumi melihat studi akademis sebagai lilin yang membimbingnya menuju tujuan utamanya yaitu penyatuan jiwa.

T: Mengapa beberapa pengikut Rumi tidak menyetujui ajaran tasawuf yang dianutnya?

Para elit agama konservatif tidak menyukai beberapa praktik Sufi, seperti menari gembira dan menulis puisi. Ketika Rumi memeluk ajaran Sufi di bawah pengaruh Syam, para pengikutnya yang terdahulu tidak menyetujui ekspresi cinta yang tidak konvensional ini.

T: Bagaimana Rumi mengekspresikan cinta dan kerinduannya setelah kepergian Syam?

Rumi mengekspresikan kehancurannya melalui puisi. Ia menulis tentang kepergian Syam dan bagaimana ia telah membawa cahaya pengetahuan dan cinta ke dalam kehidupan mereka. Rumi terus membagikan ajaran-ajaran Syam dan melihat dirinya sebagai cerminan cahaya Syam.

Rangkuman & Poin-poin Penting

  • Rumi, seorang ahli hukum Islam, ditransformasikan oleh ajaran-ajaran Syam dari Tabriz dan menjadi salah satu penyair dan filsuf mistik yang paling terkenal di dunia.
  • Fokus Rumi bergeser dari studi akademis ke pengejaran cinta ilahi dan penyatuan kembali jiwanya dengan Tuhan.
  • Rumi mengekspresikan cinta dan kerinduannya melalui puisi dan terus menyebarkan ajaran Syam, bahkan setelah kepergiannya.

🚬 ChatGPT — Rangkuman Transkrip

Ringkasan

Video “How to Love, according to Rumi” oleh Stephanie Honchell Smith di YouTube membahas perjalanan hidup dan pemikiran Jalaluddin Muhammad Rumi, seorang cendekiawan dan penyair mistik terkenal dari abad ke-13. Rumi bertemu Shams dari Tabriz, seorang mistikus Sufi, yang mengubah pandangannya tentang kehidupan dan cinta. Rumi kemudian mengabdikan dirinya pada Sufisme dan menulis banyak puisi yang terkenal hingga saat ini. Karya-karyanya menekankan pentingnya cinta ilahi dan menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.

Poin-Poin Penting

  1. Pertemuan dengan Shams: Rumi bertemu Shams dari Tabriz yang mengubah hidup dan pandangan dunianya. Shams menantang Rumi untuk melihat melampaui studi akademis dan mencari pengalaman cinta ilahi.

  2. Transformasi Rumi: Setelah bertemu Shams, Rumi meninggalkan fokusnya pada hukum Islam dan teologi, dan mulai mencari penyatuan jiwa dengan Tuhan melalui cinta ilahi.

  3. Pengaruh Shams: Kehadiran Shams sangat mempengaruhi Rumi. Saat Shams menghilang, kemungkinan besar dibunuh, Rumi tetap teguh pada jalur Sufisme, mengekspresikan kesedihan dan kecintaannya melalui puisi.

  4. Karya Puisi: Rumi menulis banyak puisi yang terkenal, termasuk “Divan-i-Shams” dan “Masnavi”. Puisinya mencerminkan cinta ilahi dan menyertakan ide-ide dari teks agama Islam, sastra Arab dan Persia.

  5. Pandangan tentang Cinta: Rumi melihat cinta romantis sebagai ekspresi dari cinta ilahi yang lebih besar. Dia mengajarkan bahwa membuka hati terhadap seluruh ciptaan Tuhan adalah esensi dari cinta sejati.

  6. Warisan Rumi: Setelah kematiannya, komunitas keagamaan Sufi Mevlevi (Maulawiyah) didirikan berdasarkan ajarannya dan masih ada hingga saat ini. Karyanya telah diterjemahkan dan ditafsirkan ulang, menginspirasi banyak generasi di seluruh dunia.

  7. Pesan Universal: Meskipun kata-kata Rumi mencerminkan konteks historis dan pandangan dunia Islamnya, banyak orang merasa pesannya tentang cinta bersifat universal dan relevan hingga saat ini.

Kutipan

Berikut beberapa kutipan penting dari video tersebut yang menyoroti pemikiran dan ajaran Rumi:

  1. Tentang Lilin dan Kehancuran:

    • “Lilin dibuat untuk menyala sepenuhnya. Pada saat kehancurannya, ia tidak memiliki bayangan.”
  2. Dialog Rumi dan Shams:

    • Shams: “Kamu tidak mungkin mengerti.”
    • Rumi: “Cinta tidak terletak pada pembelajaran, tidak dalam pengetahuan, tidak dalam halaman dan buku. Ke mana pun perdebatan manusia mengarah, itu bukanlah jalan kasih sayang.”
  3. Kesedihan Rumi atas Kehilangan Shams:

    • “Dia memandikan kami seperti lilin dalam cahayanya; menghilang tiba-tiba, meninggalkan kami!”
  4. Tentang Layla dan Majnun:

    • Layla: “Saya Layla. Masalahnya adalah kamu bukan Majnun.”
  5. Pandangan Rumi tentang Cinta:

    • “Jika kamu kehilangan hati di Jalan Cinta, segeralah datang kepadaku: Aku adalah benteng yang tak terkalahkan.”

Kutipan-kutipan ini mencerminkan transformasi spiritual Rumi dan pandangannya tentang cinta sebagai jalan menuju pengalaman ilahi.